Ciamis,suaraberitanews - 04 September 2024 Dalam kurun waktu cukup lama, kami awak media sempat kunjungan ke lokasi SDN 1 Buniseuri. setelah sekian lama juga kami dari media coba kroscek data anggaran yang tertera di papan arkas yang sempet kami ambil fhotonya dengan perizinan sebelumnya di lokasi. Namun kekecewaan kami timbul dengan berbagai macam pertanyaan yang mungkin saat ini belum bisa terjawab. kejanggalan yang kami temui setelah kroscek data yang tidak sesuai dengan realisasi Kemendikbud. bahkan angka nominal yang sangat jauh dari yang kami duga. ketidakseimbangan data yang mengacu pertanyaan bagi kami sebagai media, dan di sisi lain kami sebagai masyarakat biasa yang mengetahui pengalokasian anggaran dana bos tahun 2023 sangatlah kecewa. diduga adanya markup data di papan arkas,bahkan yang seharusnya realisasi di cantumkan dalam 2 tahap persatu semester dalam jangka satu tahun, SDN 1 Buniseuri ini hanya merealisasikan dalam tahap 1 saja, untuk tahap 2 kosong semua tanpa adanya di cantumkan alokasi dana. yang kami ketahui, seharusnya keterbukaan dari pihak sekolah terhadap masyarakat melalui alokasi yang di cantumkan di papan arkas, kesesuaian, dana anggaran adalah hak mereka ( masyarakat) untuk mengetahuinya.
Entahlah apakah seorang kepala sekolah yang tidak mengetahui yang seharusnya, atau mungkin saja kurangnya pantauan yang ketat seolah olah menganggap sepele dari hal tersebut, atau mungkin juga adanya permainan dalam hal pembengkakan dana anggaran sehingga tidak adanya publikasi. sangat disayangkan, bagaimana pertanggungjawaban sebagai kepala sekolah yang seharusnya menjadi pemimpin yang sigap menaungi bawahanya, mendeteksi kesalahan² yang ada di bawah kepemimpinannya. Cobalah bersikap bijak wahai para pemimpin!.. apalagi Instasi yang mengolah bidang pendidikan, mengarahkan Hal hal positif terhadap anak anak didik, berilah contoh yang baik terhadap mereka, tanamkan kejujuran...bukan hanya omong kosong memberi arahan pembelajaran terhadap anak didik, tetapi para guru didiknya sendiri menyuguhkan sesuatu hal yang tidak sepantasnya. publik figur yang seharusnya menjadi tauladan bagi masyarakat pada umumnya, jangan kotori instansi pendidikan dengan sebuah pencitraan. Bagaimana nasib mereka anak anak bangsa selanjutnya jika guru gurunya seperti ini.
( Utami )
