SUBANG [SUARABERITA]Peringatan Hari Guru Nasional 2025 dan HUT ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menyiratkan sebuah visi besar. Kualitas guru adalah pondasi utama kemajuan bangsa menuju masa depan gemilang.
Ketua PGRI Sagalaherang Asep Tarmid mengungkapkan, di usia 80 tahun, PGRI harus semakin dinamis, adaptif di tengah transformasi digital, dan konsisten memperjuangkan kesejahteraan guru. Dia juga menyerukan agar negara melindungi guru melalui regulasi yang tegas, karena guru bukan hanya pengajar di kelas, tetapi ujung tombak peradaban bangsa.
‘’Di usia ke-80 tahun ini, PGRI menguatkan kembali semangat pengabdian dan keikhlasan para pendiri organisasi ini. Namun kita juga sadar bahwa dunia pendidikan terus mengalami perubahan. Perkembangan kecerdasan buatan, transformasi digital, dan tuntutan keterampilan abad ke-21 mengharuskan kita semua untuk tidak berhenti belajar. Saya mengajak seluruh guru khususnya para guru yang ada di Kecamatan Sagalaherang agar terus berinovasi, belajar sepanjang hayat, berkolaborasi lintas bidang, serta memiliki pola pikir bertumbuh—mindset yang terbuka pada perubahan dan siap menghadapi tantangan zaman,’’ ungkapnya.
Lebih lanjut dalam wawancara dengan Penanews.net ditegaskan, tantangan dunia pendidikan saat ini tidak mudah. PGRI terus berkonsolidasi, selalu waspada, dan berbenah diri. Sebagai rumah besar para pendidik, PGRI terus berkomitmen memperjuangkan kesejahteraan, perlindungan, dan peningkatan kompetensi guru. Perjuangan akan bermakna jika setiap guru juga berkomitmen meningkatkan kualitas diri, menghadirkan pembelajaran yang kreatif, inspiratif, dan relevan dengan kebutuhan generasi masa depan.
‘’PGRI hadir sebagai wadah perjuangan para guru, pendidik, dan tenaga kependidikan dalam memperjuangkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NK.RI), berperang melawan kebodohan dan keterbelakangan, serta berkhidmat pada negara dalam memajukan Pendidikan Nasional,’’ serunya.
Di era reformasi, PGRI menegaskan kembali sifatnya sebagai organisasi guru yang unitaristik, independen, dan non-partisan. PGRI bertekad memperkuat sifatnya untuk menjadi organisasi gum yang berdiri di atas semua golongan, dan bertekad kuat sebagai pencipta kekuatan negara khususnya di bidang pendidikan. Karena itu, sifat ini harus dipegang kuat seluruh gum dan pendidik sebagai kader PGRI.
PGRI menaruh harapan besar kepada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dengan program Asta Citanya yang salah satunya fokus pada peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Pendidikan yang berkualitas akan terwujud manakala guru sebagai aktor utama pendidikan mendapat perhatian serius dalam hal peningkatan kesejahteraan, peningkatan kompetensi, dan perlindungan hukum bagi guru.
Maraknya guru di berbagai daerah yang mengalami kekerasan, dilaporkan dan diproses hukum di pengadilan menunjukkan lemahnya perlindungan guru dalam menjalankan profesinya mendidik anak bangsa. Jangan ada lagi guru yang tersandung kasus hukum saat menunaikan tugasnya. Negara harus melindungi guru saat menjalankan tugasnya mendidik anak bangsa.
PGRI sebagai organisasi profesi menjadi kekuatan moral intelektual para guru, pendidik, dan tenaga kependidikan dalam memperjuangkan harkat martabat anggotanya. PGRI harus lebih mengedepankan sikap terbuka/inklusif, dengan memegang teguh etika, merawat dan mengedepankan karakter bangsa yang silih asih, asah dan asuh dalam spirit organisasi yang mandiri, unitaristik/inklusif, dan non-partisan.
‘’Kami mengajak PGRI di semua tingkatan untuk meningkatkan pelayanan kepada anggota, bersikap terbuka dan adaptif terhadap perubahan serta terus menjaga kemitraan yang strategis dan konstruktif dengan pemerintah dan pemerintah daerah,’’
PGRI menyampaikan terima kasih kepada seluruh pendidik dan tenaga kependidikan yang tetap teguh mengabdikan dirinya di sekolah negeri maupun swasta. Selama dua periode menjabat sebagai ketua PGRI Sagalaherang, sampai saat ini ada sekitar 160 orang ASN yang tergabung di PGRI di Kecamatan Sagalaherang.
"Alhamdulillah semuanya kondusif, selama ini tidak ada permasalahan yang signifikan di dalam PGRI sendiri," Tutur Asep.
Atas nama Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia, saya mengucapkan Selamat HUT ke-80 PGRI dan Selamat HGN tahun 2025. Terima kasih atas dedikasi, pengabdian, dan perjuangan tanpa kenal lelah dari semua guru dan pendidik di seluruh Nusantara.
Semoga dedikasi dan pengabdian para guru menjadi suluh penerang bangsa, negara, dan kemanusiaan, serta sebagai ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Indri




